Bagaimana Korelasi antara Iman, Islam dan Ihsan

Iman, Islam dan Ihsan adalah tiga konsep penting dalam ajaran agama Islam. Iman berarti keyakinan atau kepercayaan kepada Allah dan segala sesuatu yang ditetapkan-Nya. Islam berarti penyerahan atau ketaatan kepada Allah dan syariat-Nya. Ihsan berarti kesempurnaan atau kebaikan dalam beribadah kepada Allah dan berakhlak kepada makhluk.

Bagaimana korelasi antara ketiga konsep ini? Apakah mereka saling terpisah atau saling berkaitan? Apakah mereka memiliki tingkatan atau derajat yang berbeda? Bagaimana cara mengukur atau menilai tingkat iman, Islam dan ihsan seseorang?

Korelasi antara Iman, Islam dan Ihsan

Para ulama telah menjelaskan bahwa iman, Islam dan ihsan adalah tiga konsep yang saling berkaitan dan saling melengkapi. Mereka tidak dapat dipisahkan atau diabaikan satu sama lain. Mereka juga memiliki tingkatan atau derajat yang berbeda-beda, sesuai dengan kadar keimanan, ketaatan, dan kebaikan seseorang.

Imam Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa iman, Islam dan ihsan adalah tiga nama yang berbeda untuk satu makna yang sama, yaitu agama Islam. Namun, nama-nama ini digunakan untuk menunjukkan tingkatan-tingkatan yang berbeda dalam agama Islam.

Imam Nawawi rahimahullah berkata:

“Iman adalah nama untuk agama Islam pada tingkat tertinggi, yaitu tingkat keyakinan yang kuat dan tidak ragu-ragu. Islam adalah nama untuk agama Islam pada tingkat sedang, yaitu tingkat penyerahan diri dan ketaatan kepada Allah dan syariat-Nya. Ihsan adalah nama untuk agama Islam pada tingkat terendah, yaitu tingkat kesempurnaan dan kebaikan dalam beribadah kepada Allah dan berakhlak kepada makhluk.”

Dari penjelasan Imam Nawawi rahimahullah ini, kita dapat memahami bahwa iman adalah dasar atau pondasi dari agama Islam. Tanpa iman, seseorang tidak dapat disebut sebagai muslim. Iman juga merupakan sumber atau motivasi dari segala amal perbuatan baik. Tanpa iman, seseorang tidak akan memiliki semangat atau tujuan dalam hidup.

Islam adalah bentuk atau manifestasi dari iman. Dengan iman, seseorang akan menunjukkan ketaatan dan penyerahan diri kepada Allah dan syariat-Nya. Islam juga merupakan syarat atau kondisi dari kesempurnaan agama. Tanpa Islam, seseorang tidak dapat mencapai ihsan.

Ihsan adalah tujuan atau puncak dari agama Islam. Dengan ihsan, seseorang akan mencapai kesempurnaan dan kebaikan dalam beribadah kepada Allah dan berakhlak kepada makhluk. Ihsan juga merupakan buah atau hasil dari iman dan Islam. Tanpa ihsan, seseorang tidak akan merasakan kedamaian atau kebahagiaan dalam hidup.

Cara Mengukur atau Menilai Tingkat Iman, Islam dan Ihsan

Setelah mengetahui korelasi antara iman, Islam dan ihsan, kita mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengukur atau menilai tingkat iman, Islam dan ihsan kita sendiri atau orang lain. Apakah ada ukuran atau kriteria yang pasti untuk hal ini?

Sebenarnya, hanya Allah yang Maha Mengetahui tentang tingkat iman, Islam dan ihsan seseorang. Kita tidak dapat menilai atau menghakimi orang lain hanya berdasarkan penampilan atau perkataan mereka. Kita juga tidak dapat mengklaim atau menyombongkan diri bahwa kita memiliki iman, Islam atau ihsan yang tinggi. Kita hanya dapat berusaha dan berdoa agar Allah meningkatkan iman, Islam dan ihsan kita.

Namun, ada beberapa tanda atau indikator yang dapat kita gunakan untuk mengukur atau menilai tingkat iman, Islam dan ihsan kita secara umum. Beberapa tanda atau indikator ini adalah:

  • Tingkat iman seseorang dapat diukur atau dinilai dari seberapa kuat keyakinan atau kepercayaannya kepada Allah dan segala sesuatu yang ditetapkan-Nya, seperti malaikat, kitab, rasul, hari akhir, qada dan qadar, dll. Semakin kuat keyakinan atau kepercayaannya, semakin tinggi tingkat imannya. Sebaliknya, semakin lemah keyakinan atau kepercayaannya, semakin rendah tingkat imannya.
  • Tingkat Islam seseorang dapat diukur atau dinilai dari seberapa taat atau patuhnya kepada Allah dan syariat-Nya, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dll. Semakin taat atau patuhnya, semakin tinggi tingkat Islamnya. Sebaliknya, semakin durhaka atau melanggarnya, semakin rendah tingkat Islamnya.
  • Tingkat ihsan seseorang dapat diukur atau dinilai dari seberapa sempurna atau baiknya dalam beribadah kepada Allah dan berakhlak kepada makhluk, seperti ikhlas, sabar, syukur, tawakkal, adil, jujur, dll. Semakin sempurna atau baiknya, semakin tinggi tingkat ihsannya. Sebaliknya, semakin buruk atau jeleknya, semakin rendah tingkat ihsannya.

Kesimpulan

Iman, Islam dan ihsan adalah tiga konsep penting dalam ajaran agama Islam. Mereka saling berkaitan dan saling melengkapi. Mereka juga memiliki tingkatan atau derajat yang berbeda-beda. Kita dapat mengukur atau menilai tingkat iman, Islam dan ihsan kita secara umum dengan melihat tanda-tanda atau indikator yang ada. Kita harus berusaha dan berdoa agar Allah meningkatkan iman, Islam dan ihsan kita.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca.

Tinggalkan komentar