Berdasarkan Ketiga Pendekatan yang Telah Dipelajari, Pendekatan Apa yang Paling Sering Ibu dan Bapak Gunakan? Mengapa?

Pendekatan adalah cara atau metode yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Dalam konteks pendidikan, pendekatan adalah cara atau metode yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Ada berbagai macam pendekatan yang dapat digunakan oleh guru, tergantung pada tujuan, materi, dan kondisi siswa.

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan pendekatan adalah berdasarkan sumber belajar yang digunakan. Menurut sumber belajar, ada tiga pendekatan yang umum digunakan oleh guru, yaitu:

  • Pendekatan sentralisasi guru (teacher-centered approach), yaitu pendekatan yang menempatkan guru sebagai sumber belajar utama bagi siswa. Guru bertanggung jawab untuk menyajikan materi, memberikan penjelasan, mengajukan pertanyaan, memberikan umpan balik, dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Contoh pendekatan ini adalah ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab.
  • Pendekatan sentralisasi siswa (student-centered approach), yaitu pendekatan yang menempatkan siswa sebagai sumber belajar utama bagi dirinya sendiri. Siswa bertanggung jawab untuk menemukan, mengolah, dan menyajikan informasi yang relevan dengan materi pelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing bagi siswa. Contoh pendekatan ini adalah diskusi kelompok, proyek, dan penemuan terbimbing.
  • Pendekatan sentralisasi sumber belajar (learning resources-centered approach), yaitu pendekatan yang menempatkan sumber belajar lain selain guru dan siswa sebagai sumber belajar utama bagi siswa. Sumber belajar ini dapat berupa buku, media audiovisual, internet, lingkungan sekitar, atau orang lain yang memiliki pengetahuan atau keterampilan terkait dengan materi pelajaran. Guru berperan sebagai pengarah, pengorganisasi, dan penilai bagi siswa. Contoh pendekatan ini adalah pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), dan pembelajaran kooperatif (cooperative learning).

Berdasarkan ketiga pendekatan yang telah dipelajari di atas, pendekatan apa yang paling sering ibu dan bapak gunakan dalam mengajar? Mengapa?

Jawaban atas pertanyaan ini tentu saja dapat bervariasi tergantung pada preferensi, pengalaman, dan situasi masing-masing guru. Namun secara umum, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pilihan pendekatan yang digunakan oleh guru, antara lain:

  • Tujuan pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda-beda. Ada materi yang lebih menekankan pada pengetahuan fakta, ada yang lebih menekankan pada pemahaman konsep, ada yang lebih menekankan pada penerapan keterampilan, dan ada yang lebih menekankan pada pengembangan sikap atau nilai. Tujuan pembelajaran ini dapat mempengaruhi jenis pendekatan yang cocok untuk digunakan oleh guru. Misalnya, jika tujuan pembelajaran adalah untuk mengajarkan fakta-fakta sejarah kepada siswa kelas 5 SD, maka pendekatan sentralisasi guru mungkin lebih efektif daripada pendekatan sentralisasi siswa atau sumber belajar. Sebaliknya, jika tujuan pembelajaran adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa SMA dalam memecahkan masalah matematika, maka pendekatan sentralisasi siswa atau sumber belajar mungkin lebih efektif daripada pendekatan sentralisasi guru.
  • Karakteristik siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti gaya belajar, minat, motivasi, bakat, kecerdasan, latar belakang, dan tingkat kemampuan. Karakteristik siswa ini dapat mempengaruhi jenis pendekatan yang sesuai untuk digunakan oleh guru. Misalnya, jika siswa memiliki gaya belajar visual, maka pendekatan yang menggunakan media audiovisual mungkin lebih menarik bagi mereka daripada pendekatan yang hanya menggunakan teks. Sebaliknya, jika siswa memiliki gaya belajar auditori, maka pendekatan yang menggunakan ceramah atau diskusi mungkin lebih sesuai bagi mereka daripada pendekatan yang hanya menggunakan gambar. Selain itu, jika siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi terhadap materi pelajaran, maka pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dan mengeksplorasi informasi mungkin lebih efektif daripada pendekatan yang hanya mengandalkan penjelasan guru. Sebaliknya, jika siswa memiliki minat dan motivasi yang rendah terhadap materi pelajaran, maka pendekatan yang memberikan bimbingan dan umpan balik yang jelas dari guru mungkin lebih dibutuhkan daripada pendekatan yang hanya mengharapkan inisiatif dari siswa.
  • Kondisi kelas. Setiap kelas memiliki kondisi yang berbeda-beda, seperti jumlah siswa, fasilitas belajar, waktu pembelajaran, dan suasana kelas. Kondisi kelas ini dapat mempengaruhi jenis pendekatan yang dapat diimplementasikan oleh guru. Misalnya, jika jumlah siswa dalam satu kelas sangat banyak, maka pendekatan yang melibatkan kerjasama antar siswa mungkin sulit untuk dilakukan daripada pendekatan yang mengandalkan instruksi guru. Sebaliknya, jika jumlah siswa dalam satu kelas sangat sedikit, maka pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar lain mungkin lebih mudah untuk dilakukan daripada pendekatan yang hanya mengandalkan penjelasan guru. Selain itu, jika fasilitas belajar dalam kelas sangat terbatas, maka pendekatan yang menggunakan media sederhana mungkin lebih realistis untuk dilakukan daripada pendekatan yang menggunakan media canggih. Sebaliknya, jika fasilitas belajar dalam kelas sangat lengkap, maka pendekatan yang memanfaatkan media beragam mungkin lebih bermanfaat untuk dilakukan daripada pendekatan yang menggunakan media monoton.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada satu pendekatan yang paling baik atau paling buruk untuk digunakan oleh guru dalam mengajar. Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih dan mengkombinasikan berbagai pendekatan sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan kondisi kelas. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan bagi guru dan siswa.

Tinggalkan komentar