Metode Pengurutan yang Meningkatkan Standar Performa Sekaligus Mengurangi Bantuan Secara Bertahap Merupakan Penjelasan Metode dalam Penyusunan ATP Yaitu…

ATP atau Analisis Tugas Pokok adalah salah satu metode yang digunakan untuk merancang dan menyusun bahan ajar berdasarkan tugas pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. ATP bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan tugas-tugas yang relevan dengan kompetensi yang diharapkan.

Salah satu aspek penting dalam penyusunan ATP adalah pengurutan materi atau tugas pokok. Pengurutan ini harus memperhatikan tingkat kesulitan, keterkaitan, dan keterpaduan antara materi atau tugas pokok yang disajikan. Pengurutan yang baik akan memudahkan peserta didik untuk memahami, menguasai, dan menerapkan materi atau tugas pokok secara efektif dan efisien.

Ada beberapa metode pengurutan yang dapat digunakan dalam penyusunan ATP, namun salah satu metode yang paling banyak direkomendasikan adalah metode simple to complex. Metode ini mengurutkan materi atau tugas pokok dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks, dengan memberikan bantuan atau scaffolding yang sesuai dengan tingkat kesulitan dan kemampuan peserta didik.

Metode simple to complex memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Meningkatkan standar performa peserta didik, karena mereka dapat belajar secara bertahap dari hal-hal yang mudah ke hal-hal yang sulit, tanpa merasa terbebani atau frustrasi.
  • Mengurangi bantuan secara bertahap, karena peserta didik dapat mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab dalam belajar, seiring dengan meningkatnya kemampuan dan kepercayaan diri mereka.
  • Memfasilitasi transfer belajar, karena peserta didik dapat menghubungkan dan mengintegrasikan materi atau tugas pokok yang telah dipelajari sebelumnya dengan yang baru, sehingga memperluas wawasan dan pengetahuan mereka.

Metode simple to complex dapat diterapkan dalam penyusunan ATP dengan beberapa langkah, antara lain:

  • Mengidentifikasi materi atau tugas pokok yang harus dipelajari oleh peserta didik.
  • Mengklasifikasikan materi atau tugas pokok berdasarkan tingkat kesulitan, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
  • Menyusun materi atau tugas pokok secara berurutan sesuai dengan klasifikasi tersebut.
  • Menentukan bantuan atau scaffolding yang diperlukan oleh peserta didik untuk setiap materi atau tugas pokok, seperti penjelasan, contoh, latihan, umpan balik, bimbingan, dll.
  • Menyesuaikan bantuan atau scaffolding tersebut sesuai dengan perkembangan peserta didik, yaitu mengurangi bantuan jika peserta didik sudah mampu melakukan materi atau tugas pokok secara mandiri, dan meningkatkan bantuan jika peserta didik masih mengalami kesulitan.

Contoh penerapan metode simple to complex dalam penyusunan ATP adalah sebagai berikut:

Materi/Tugas Pokok Tingkat Kesulitan Bantuan/Scaffolding
Menulis surat lamaran kerja Sederhana Memberikan contoh surat lamaran kerja yang baik dan benar
Menulis resume Sedang Memberikan format resume yang sesuai dengan standar
Menulis cover letter Kompleks Memberikan tips dan trik menulis cover letter yang menarik dan meyakinkan

Dengan menggunakan metode simple to complex dalam penyusunan ATP, diharapkan peserta didik dapat belajar dengan lebih mudah, cepat, dan menyenangkan. Selain itu, peserta didik juga dapat meningkatkan standar performa mereka sekaligus mengurangi ketergantungan pada bantuan dari guru atau sumber lain.

Tinggalkan komentar